Bersama Kesusahan Akan Selalu Hadir Kemudahan

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.32

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.


"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya
si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"

Anugrah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.

Roma 8:28 --> "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
read more ..

Kisah Besi Dan Air

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.26



Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.


Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua. besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.

Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri. Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap (Inilah Mujizat).
read more ..

Menemukan Makna Sesungguhnya Tentang Cinta

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.22



Alkisah seorang raja yg kaya raya & sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas & kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas & kuningan tercampur menjadi satu.


Suatu hari raja yg baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas & kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas & mana yg kuningan, lalu mana yg emasnya 24 karat & mana yg emasnya hanya 1 karat.

Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH & MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yg mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yg mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja & merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH & MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yg diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UTK MEMILIH, SETENGAH HARI UTK MERENUNGKAN & SETENGAH HARI LAGI UTK MEMUTUSKAN.
Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut. Karena tidak jarang terjadi perebutan emas yg sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, "Apa yg kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?"

Jawab orang itu: "Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu."

Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?"

Jawab orang itu lagi: Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yg ada ditanganku begitu waktuku habis."

Lalu prajurit itu berkeliling & ia menjumpai seorang yg tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yg kau cari di sini.Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?"

Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku. "

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu, "Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?'

Mendengar perkataan prajurit itu,orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi, "Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?"

Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? "

Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan,saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yg emas & mana yg kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu."

"Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu." Tanya prajurit itu lagi.

"Tuan, emas & kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yg tahu mana yang emas & mana yg kuningan, mana yg 1 karat & mana yg 24 karat. Tetapi satu hal yg saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yg lebih penting." Jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?"

"Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan."

Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yg sudah saya ambil. Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain & menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi.

"Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja & merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yg murni."

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar & berdiri ditempat yg tinggi sambil berkata, "Wahai rakyatku yg kukasihi. Semua emas yg kau genggam itu adalah hadiah yg telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja."

Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yg dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yg kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yg datang kepadaku untuk menanyakannya. "

Demikianlah raja yg baik hati & bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.
read more ..

Anugerah

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.21

Hari ini aku bangun pagi-pagi untuk melihat matahari terbit.
Ah, begitu indahnya ciptaan Tuhan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Sambil melihat semua itu, aku memuji Tuhan atas karyaNya yang indah.
Ketika aku sedang berada di situ, tiba-tiba Tuhan menampakkan hadiratNya padaku.


Ia bertanya, "Apakah kau mengasihiKu ?"

Aku menjawab, "Tentu saja Tuhan! Engkau adalah Tuhanku dan Juruselamatku!"

Lalu Ia bertanya, "Seandainya kau menjadi cacat, masihkah kau mengasihiKu ?"

Aku terhenyak.
Aku melihat ke bawah, ke arah tangan, kaki dan seluruh anggota tubuhku dan membayangkan betapa banyaknya hal yang tidak dapat kulakukan seandainya itu terjadi.

Aku pun menjawab. "Ini akan sulit, Tuhan, tapi aku akan tetap mengasihiMu."

Lalu Tuhan berkata, "Jika kau menjadi buta, masihkah kau mengagumi ciptaanKu?"
Bagaimana aku bisa mengagumi sesuatu tanpa bisa melihatnya?
Lalu aku pun berpikir mengenai orang-orang buta di dunia ini dan banyak di antara mereka yang masih mengasihi Tuhan dan ciptaanNya.

Jadi aku pun menjawab, "Sulit membayangkannya, tapi aku tetap akan mengasihiMu."

Lalu Tuhan bertanya lagi, "Jika kau menjadi tuli, masihkah kau akan mendengarkan perkataanKu?"

Bagaimana aku bisa mendengarkan segalanya jika aku menjadi tuli?
Oh, aku mengerti. Mendengarkan suara Tuhan tidak selalu harus menggunakan telinga kita, tapi juga hati kita.

Aku pun menjawab, "Ini berat, tapi aku akan tetap mendengarkan perkataanMu Tuhan."

Tuhan lalu bertanya, "Jika kau menjadi bisu, masihkah kau akan memuji NamaKu?"

Bagaimana aku bisa memuji tanpa bisa bersuara?
Ah, sekali lagi aku mengerti.
Tuhan menginginkan kita untuk memuji dari dasar hati kita. Tak menjadi soal seperti apa suara kita.
Lagipula memuji Tuhan tidak selalu dengan lagu. Kita memuji Tuhan dengan rasa syukur dan terima kasih kita.

Jadi aku pun menjawab, "Walaupun secara fisik aku tak dapat menyanyi, aku akan tetap memuji NamaMu Tuhan."

Lalu Tuhan bertanya, "Apa kau betul-betul mengasihiKu?"

Dengan semangat dan keyakinan yang kuat, aku menjawab dengan mantap,

"Ya Tuhan! Aku mengasihiMu karena Kau adalah satu-satunya Allah yang benar!"

Aku pikir aku telah menjawab dengan baik, tapi Tuhan bertanya, "Lalu mengapa kau berdosa?"

Aku menjawab, "Karena aku hanya manusia, aku tak sempurna."

"Lalu mengapa pada waktu tak ada masalah kau menghindar dan menjauh? Mengapa hanya pada saat ada masalah kau berdoa?"

Tak ada jawaban...

Air mata mulai mengalir.

Tuhan melanjutkan. "Mengapa menyanyi hanya pada waktu persekutuan dan retreat?
Mengapa mencari Aku hanya pada saat kebaktian? Mengapa meminta sesuatu dengan mementingkan diri sendiri saja?

Air mata terus menetes dari pelupuk mataku.

"Mengapa kau menjadi malu karena Aku? Mengapa kau tidak memberitakan kabar baik?
Mengapa kau mengandalkan manusia dan bukannya Aku? Mengapa menghindar pada waktu ada kesempatan untuk melayani?

Aku mencoba untuk menjawab, tetapi tak ada jawaban yang bisa kuberikan.

"Kau diberkati dengan kehidupan. Aku menciptakanmu tidak untuk menyia-nyiakan anugerah ini.
Aku memberkatimu dengan talenta untuk melayaniKu, tapi kau tetap berpaling.
Aku telah meneruskan firmanKu padamu, tapi kau tidak memiliki hikmat.
Aku telah berbicara padamu, tapi telingamu tertutup. Aku telah menunjukkan berkatKu padamu, tapi matamu berpaling.
Aku telah mengirimkanmu pelayan, tapi kau duduk diam seolah mereka tidak ada.
Aku telah mendengar doa-doamu, dan telah menjawabnya."

"Apakah kau benar mengasihiKu?"

Aku tak dapat menjawab. Bagaimana bisa?
Aku merasa malu sekali. Tak ada pembelaan.
Apa yang bisa kukatakan?
Pada saat itu, hatiku menangis, dan air mata mengalir, aku berkata, "Ampuni aku Tuhan. Aku tak berharga menjadi anakMu."

Tuhan berkata, "Itu anugerah, anakKu."

Aku bertanya, "Lalu mengapa Kau mengampuniku? Mengapa Kau begitu mengasihiku?"

Tuhan menjawab, "Karena kau adalah ciptaanKu. Kau adalah anakKu. Aku tidak akan meninggalkanmu.
Ketika kau menangis, Aku ikut menangis bersamamu.
Ketika kau bersukacita, Aku ikut tertawa.
Ketika kau sedang susah, Aku akan memberimu semangat.
Ketika kau jatuh, Aku akan membangunkanmu kembali.
Ketika kau letih, Aku akan menggendongmu.
Aku besertamu sampai kepada kesudahan zaman, dan mengasihimu selamanya."

Tak pernah aku menangis seperti ini sebelumnya. Mengapa aku bisa begitu dingin?
Mengapa aku bisa melukai hati Tuhan seperti yang telah kulakukan?

Aku bertanya lagi, "Berapa besar kasihMU padaku, Tuhan?"

Dan Tuhan pun merentangkan kedua tanganNya, tangan yang telah dipakukan di atas kayu salib.
Aku tersungkur di kaki Kristus, Juruselamatku.
Dan untuk pertama kalinya...

... aku betul-betul berdoa
read more ..

Menari Ditengah HUJAN

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.17


Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.


Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk melakukannya sendiri..

Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.
Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata, “ Dan Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi??” Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, ”Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?”

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku masih tetap merinding. Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi. Sebagaimana cinta Yesus yang murni.

Pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Tidak berharap imbalan apa yang akan mereka terima dari apa yang mereka perbuat.

Demikianlah teladan yang telah lebih dahulu ditunjukan oleh Bapa di surga. Meskipun ia telah mengorbankan anaknya dikayu salib, dan tidak sedikit yang menolak kasih-Nya, namun tidak pernah terbesit dalam hati-Nya untuk menarik kembali kasih yang telah Ia berikan. Sekalipun makhluk yang ia cintai menolak-Nya sebagai Tuhan, namun Ia tidak pernah lupa, sebab Ia mengenal dan mengasihi ciptaan-Nya.

Tidak pernah ada seorangpun yang menang tanpa bertanding. Akan selalu ada arena untuk membuktikan hal itu. Perjuangan yang dihadapi seorang pemenang tidaklah lebih sulit daripada yang dihadapi orang yang gagal. Hanya saja mereka yang menang adalah mereka yang tidak menyerah dengan keadaan tapi membuat keadaan menyerah dengan mereka.

Jangan sampai keadaan membuat kita kehilangan jati diri kita sebagai seorang pemenang, sebab Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menang atas keadaan. Jangan biarkan diri Kita dibuat menyerah dengan keadaan, tapi buatlah keadaan menyerah pada diri Kita. Because we know that “ GOD Is Our Victory!!

Hidup bukanlah perjuangan menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan…
read more ..

Kuasa Dalam Perkataan

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.03

Dalam setiap perkataan orang percaya mengandung kuasa. Baik untuk perkatan negatif maupun perkataan positif. Baik perkataan berkat maupun perkataan kutuk. Namun kurangnya kesadaran, ketidaktahuan dan keragu-raguan akan adanya kuasa dalam setiap perkatan yang kita ucapkan seringkali membuat sebagian dari kita cenderung tidak berhati-hati dalam mengeluarkan perkataan dari mulut kita. Bahkan cenderung banyak dari kita yang seringkali dalam perkataan kita yang diucapkan adalah perkataan kutuk bukan perkataan yang memberkati orang lain. Bahkan seringkali perkataan-perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan kepada manusia justru menjadi bahan candaan dan kebiasaan sehari-hari.


Jika Anda pernah berkunjung ke Kalimantan Timur (Kota Berau) atau ditempat dimana saya berada sekarang Papua tepatnya di kota Jayapura Anda akan menemukan satu kebiasan yang jelek yang justru menjadi tren. Kebiasaan memanggil orang lain dengan sebutan “anjing” atau “babi” baik dalam situasi antara sahabat yang lagi bercanda atau suami dan istri yang lagi bertengkar. Seolah-olah kita sedang berada di taman safari Indonesia. Perkataan kutuk menjadi tren yang dianggap sebagai suatu candaan dan wajar-wajar saja.

Ketahuilah bahwa kutuk adalah suatu pengaruh/kuasa/kekuatan yang dapat mendatangkan kerugian atau malapetaka dalam kehidupan setiap manusia. Sebagian dari mereka yang memiliki kebiasaan ini menganggap bahwa kalau kutuk itu ada perubahan bentuk...seperti ketika dikutuk orang bisa jadi babi beneran itu baru kutuk... tapi kan kalau perkataan saya tidak terjadi, lagi pula saya kan hanya bercanda... saya katakan kalau Anda memiliki persepsi yang sama dengan itu, Anda kebanyakan nonton tv...

memang perkataan yang mereka ucapkan tidak mengubah bentuk orang lain..TAPI sifat dan tabiatnya akan berubah....

Contoh :

Jika mereka berkata kepada temannya “anjing”... tidak berarti temannya itu akan berubah jadi anjing, tapi jangan heran jika temannya yang sering dipanggil dengan sebutan itu akan memiliki sifat-sifat anjing. Apa sifat Anjing ? suka MENGGONGONG....

Ciri-ciri yang terjadi dalam diri manusia:

1. Jika disenggol sedikit saja oleh orang yang tidak dikenal, maka ia akan menjadi marah.. 2. Suka kritik, protes. 3. Tidak mau kalah dalam omongan sekalipun sudah salah. 4. Marahnya meledak-ledak karena tidak adanya penguasaan diri.

Percaya atau tidak dari survey yang saya lakukan, fakta dari perubahan sifat itu benar-benar terjadi pada mereka yang melakukan hal itu !!!

Mungkin kita tidak mengatai orang lain dengan sebutan binatang, tapi koreksi apakah kita pernah mengatai orang lain dengan kata “bodoh, goblok, gila, dll”? banyak orang tua yang ketika mendapati Anaknya tidak memiliki kecerdasan yang sama dengan temannya yang lain, cenderung tidak memberi semangat pada anaknya tapi malah megutuki mereka dengan perkataan “bodoh”. Karena itu jangan heran kalau kemudian anaknya kemudian menjadi bodoh beneran.. bahkan ada orang tua yang tidak segan-segan berkata-kata kepada anaknya yang laki-laki “banci” karena kebiasaannya yang suka bergaul dengan wanita. Kemudian akhirnya menyesal kemudiaan saat itu benar-benar terjadi pada anaknya yang berkelakuan seperti wanita. Padahal Tuhan tidak pernah menciptakan banci! Hanya laki-laki dan wanita!! (ini terjadi pada teman SMA saya- namun sudah mengalami pemulihan )...

Mulailah rubah perkataan Kita yang negatif, entah itu tradisi atau kebiasaan yang sudah melekat atau tren. Rubahlah sekarang!!! ... tiada kata terlambat untuk berubah... awasilah setiap perkataan yang keluar dari bibir kita, jangan sampai dengan bibir yang sama kita memuji Tuhan dan dengan bibir itu pula Kita mengutuki orang lain (Yakobus 3:10)… Tuhan menginginkan kita selalu berada dalam kemenangan… Pakailah perkataan kita juga untuk membawa orang lain dalam kemenangan yang sama!!!!
read more ..

Kemenangan Atas Diri Sendiri

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.01

Kita mungkin sering mendengar kata ini "Tidak ada kemenangan tanpa adanya pertandingan". ya itu benar, tapi seringkali konteks kata "pertandingan" seringkali kita gambarkan sebagai sesuatu yang terjadi diluar diri kita. seperti ketika masalah datang dalam hidup kita dan situasi sulit yang membuat kita harus memilih menyerah atau terus melangkah dengan TUHAN sampai kita melihat kemenangan terjadi dalam diri kita...


Tapi sebenarnya pertandingan terbesar atau peperangan terbesar yang selalu terjadi bukan terletak pada situasi yang kita hadapi... sebagaimana seorang pelari bersedia ingin berpacu dilintasan lari, ia belum benar-benar bisa berlari sampai ia menang atas dirinya sendiri......

Ya pertandingan terbesar yang seringkali kita hadapi adalah dalam diri kita sendiri. hal inilah yang pernah dialami oleh salah seorang Rasul dalam perjanjian baru yang paling fenomenal yaitu Rasul Paulus... beberapa kali terjadi dalam dirinya bahwa ia ingin melakukan sesuatu yang baik tapi justru apa yang dia lalukan tidak sesuai dengan apa yang dia mau...tapi kemudian ia beroleh kemenangan atas hal itu oleh pertolongan TUHAN (Roma 7:18-25)

saya ingin mengaitkan hubungan antara, menang atas diri sendiri dengan kondisi yang terjadi pada diri kita, khususnya mengenai masalah kesehatan hidup kita...

Seorang Ilmuan kebangsaan Jepang pernah melakukan penelitian dengan media air yang diisi dalam dua gelas. gelas yang pertama diberikan kepada seorang Pendeta untuk diisi dengan perkataan positif dan doa-doa yang dipenuhi dengan ucapan syukur... sementara gelas yang lain diberikan kepada seorang atheis yang senantiasa memperkatakan perkataan negatif dan kotor....

selang beberapa waktu kemudian Ilmuan itu meneliti apa yang terjadi pada kedua air itu...gelas yang pertama yang senatiasa diisi dengan perkataan positif dan doa ternyata kristal2 airnya berwarna lebih cemerlang dari sebelumnya... sementara gelas yang diisi dengan perkataan negatif dan kata2 kotor ternyata kristal2 airnya berubah menjadi semakin pekat.....

Apa pelajaran yang dapat kita petik dari hal itu? taukah saudara menurut penelitian bahwa tubuh manusia terdiri dari 75 % merupakan cairan. bayangkan ketika setiap hari pikiran dan perkataan kita selalu dipenuhi dengan hal-hal positif, itu akan berpengaruh pada 75% dari bagian tubuh kita dan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik... sebaliknya ketika setiap hari pikiran dan perkataan kita diisi dengan perkataan kotor dan hal-hal negatif itu akan berpengaruh pada 75% persen dari tubuh kita, apa yang terjadi?

seringkali ketika masalah dan persoalan datang dalam hidup kita, tanpa kita sadari kita seringkali mengeluarkan perkataan negatif dan penuh dengan keluh - kesah, yang tanpa kita sadari berpengaruh pada kehidupan kita...dan saat sakit datang mendera kita, kita seringkali mempersalahkan Tuhan....ironis bukan? padahal Anda tau kesalahannya sekarang terletak pada siapa bukan?

Setiap Langkah Kaki TUHAN adalah kemenangan.... TUHAN memberi Firman-Nya supaya kita belajar menjadi pribadi yang senantiasa menang bukan pribadi yang kalah... namun sekali lagi kita diperhadapkan pada "Kehendak Bebas" untuk memilih mau atau tidak... bukan soal bisa atau tidak...

mulailah hari Anda dengan sesuatu yang Positif..........

-- Anda memilih Firman-Nya dan melakukannya dalam diri Anda, akan membuat Anda menjadi pribadi yang menang atas diri sendiri...dan akan terus menikmati kemenangan demi kemenangan

-- Anda memilih Firman-Nya namun Anda tidak melakukannya, anda menyimpan bahaya... bagi 75% bagian tubuh Anda... Anda akan melihat itu saat masalah datang....

-- Anda sama sekali menolak Firman-Nya, Anda menyiapkan musibah dan malapetaka bagi diri Anda sendiri....

Yosua 24:15 --> " ............ Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
read more ..

Kisah Pohon Apel

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 03.55


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu . Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.


Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih . "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang . "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal . Maukah kau menolongku?" Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya."Ayo bermain-main lagi denganku," kata pohon apel."Aku sedih ," kata anak lelaki itu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.

" Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat ," kata pohon apel."Sekarang , aku sudah terlalu tua untuk itu ," jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu . Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

" Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang ," kata anak lelaki .
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu ." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita .
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu , tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
read more ..

Rencana TUHAN Indah pada Waktunya

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 03.51

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.


Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat , ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja.. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, ‘Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan.’

Di sana , ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit.. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, ‘Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju.’ Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)

Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.

‘Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya…. ‘ (Pengkotbah 3:11)

Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu.
read more ..

Harta yang Kekal

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 03.49

Hal kerajaan sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu (matius 13:44)


Harta karun, sebuah kata yang membuat orang akan tersentak, dan mulai mencari cara bagaimana dapat memperolehnya. Kerajaan sorga diumpamakan sebagai harta karun. mengapa? hal itu sudah Tuhan sampaikan sejak manusia jatuh ke dalam dosa (kejadian 3:15) Tuhan mau supaya kita semua selamat. disebut sebagai harta karun karena harganya sangatlah mahal.

Tidak ada seorangpun yang sanggup membeli keselamatan. Harganya sama dengan nyawa Yesus. terlalu amat sangat termahal. Kerena itu untuk memperolehnya kita membutuhkan anugerah Tuhan. Anugerah itu berarti gratis. karena itu engkau hanya perlu menjawab dan membuka hati menyambut Yesus dalam hidupmu. lakukanlah kalau engkau mau menerima harta sorgawi.

Tidak ada sesuatupun yang lebih bernilai dari pada keselamatan dan hidup yang kekal. karena itu firman Tuhan mengatakan . apa gunanya saudara memperoleh seluruh dunia ini, tetapi jiwa saudara binasa? karena itu mulailah fokuskan tujuan hidup saudara, motivasi saudara, rencana saudara kepada sorga. kepada hidup yang kekal.

Doa: Yesus Juruslamatku , aku mau menerima Engkau, menerima anugerahMu, supaya aku mengalami dan memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal. dan nanti aku akan tinggal bersama dengan Engkau di sorga.
read more ..

Ibu Malaikatku

0

Posted by vherent | Posted in | Posted on 03.43



Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya
kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan
mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil
dan lemah"?


Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan
menjaga dan mengasihimu."

"Tapi disini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi
dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu
akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika
saya tidak mengerti bahasa mereka ?"

"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang
pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan
mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara."

"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."

"Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi
saya ?"

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat
mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."

"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Saya, dan akan
mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku
akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar,
dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah
Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

read more ..