Kuasa Dalam Perkataan

Posted by vherent | Posted in | Posted on 04.03

Dalam setiap perkataan orang percaya mengandung kuasa. Baik untuk perkatan negatif maupun perkataan positif. Baik perkataan berkat maupun perkataan kutuk. Namun kurangnya kesadaran, ketidaktahuan dan keragu-raguan akan adanya kuasa dalam setiap perkatan yang kita ucapkan seringkali membuat sebagian dari kita cenderung tidak berhati-hati dalam mengeluarkan perkataan dari mulut kita. Bahkan cenderung banyak dari kita yang seringkali dalam perkataan kita yang diucapkan adalah perkataan kutuk bukan perkataan yang memberkati orang lain. Bahkan seringkali perkataan-perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan kepada manusia justru menjadi bahan candaan dan kebiasaan sehari-hari.


Jika Anda pernah berkunjung ke Kalimantan Timur (Kota Berau) atau ditempat dimana saya berada sekarang Papua tepatnya di kota Jayapura Anda akan menemukan satu kebiasan yang jelek yang justru menjadi tren. Kebiasaan memanggil orang lain dengan sebutan “anjing” atau “babi” baik dalam situasi antara sahabat yang lagi bercanda atau suami dan istri yang lagi bertengkar. Seolah-olah kita sedang berada di taman safari Indonesia. Perkataan kutuk menjadi tren yang dianggap sebagai suatu candaan dan wajar-wajar saja.

Ketahuilah bahwa kutuk adalah suatu pengaruh/kuasa/kekuatan yang dapat mendatangkan kerugian atau malapetaka dalam kehidupan setiap manusia. Sebagian dari mereka yang memiliki kebiasaan ini menganggap bahwa kalau kutuk itu ada perubahan bentuk...seperti ketika dikutuk orang bisa jadi babi beneran itu baru kutuk... tapi kan kalau perkataan saya tidak terjadi, lagi pula saya kan hanya bercanda... saya katakan kalau Anda memiliki persepsi yang sama dengan itu, Anda kebanyakan nonton tv...

memang perkataan yang mereka ucapkan tidak mengubah bentuk orang lain..TAPI sifat dan tabiatnya akan berubah....

Contoh :

Jika mereka berkata kepada temannya “anjing”... tidak berarti temannya itu akan berubah jadi anjing, tapi jangan heran jika temannya yang sering dipanggil dengan sebutan itu akan memiliki sifat-sifat anjing. Apa sifat Anjing ? suka MENGGONGONG....

Ciri-ciri yang terjadi dalam diri manusia:

1. Jika disenggol sedikit saja oleh orang yang tidak dikenal, maka ia akan menjadi marah.. 2. Suka kritik, protes. 3. Tidak mau kalah dalam omongan sekalipun sudah salah. 4. Marahnya meledak-ledak karena tidak adanya penguasaan diri.

Percaya atau tidak dari survey yang saya lakukan, fakta dari perubahan sifat itu benar-benar terjadi pada mereka yang melakukan hal itu !!!

Mungkin kita tidak mengatai orang lain dengan sebutan binatang, tapi koreksi apakah kita pernah mengatai orang lain dengan kata “bodoh, goblok, gila, dll”? banyak orang tua yang ketika mendapati Anaknya tidak memiliki kecerdasan yang sama dengan temannya yang lain, cenderung tidak memberi semangat pada anaknya tapi malah megutuki mereka dengan perkataan “bodoh”. Karena itu jangan heran kalau kemudian anaknya kemudian menjadi bodoh beneran.. bahkan ada orang tua yang tidak segan-segan berkata-kata kepada anaknya yang laki-laki “banci” karena kebiasaannya yang suka bergaul dengan wanita. Kemudian akhirnya menyesal kemudiaan saat itu benar-benar terjadi pada anaknya yang berkelakuan seperti wanita. Padahal Tuhan tidak pernah menciptakan banci! Hanya laki-laki dan wanita!! (ini terjadi pada teman SMA saya- namun sudah mengalami pemulihan )...

Mulailah rubah perkataan Kita yang negatif, entah itu tradisi atau kebiasaan yang sudah melekat atau tren. Rubahlah sekarang!!! ... tiada kata terlambat untuk berubah... awasilah setiap perkataan yang keluar dari bibir kita, jangan sampai dengan bibir yang sama kita memuji Tuhan dan dengan bibir itu pula Kita mengutuki orang lain (Yakobus 3:10)… Tuhan menginginkan kita selalu berada dalam kemenangan… Pakailah perkataan kita juga untuk membawa orang lain dalam kemenangan yang sama!!!!

Comments (0)

Posting Komentar